Cara Menurunkan Berat Badan Secara Aman dan Cepat

Bertambahnya berat menjadi salah satu tolak ukur pertumbuhan. Pertambahan berat badan lazimnya mengikuti pergantian bilangan umur. Namun, pertambahan berat badan tersebut harus tetap terkontrol agar tidak melebihi batas ideal yang disarankan. Berat badan yang terus melejit tanpa terkendali akan berujung pada obesitas dan membahayakan kesehatan.

Untuk mengetahui apakah berat badan seseorang ideal atau tidak, diperlukan perhitungan terlebih dahulu. Ada dua rumus perhitungan yang biasanya menjadi acuan menentukan ideal atau tidaknya berat badan, yakni rumus BMI dan rumus Brosca.

BMI adalah singkatan Body Mass Index. BMI terbagi atas beberapa kelompok berdasarkan hasil hitungan berat badan: (berat badan x tinggi badan (m))

  • Level 18,5 – 25 tergolong ideal
  • Level di bawah 18 tergolong sangat kurus dan rentan osteoporosis
  • Level di atas 25 tergolong gemuk dan rentan kanker, osteoarthritis serta diabetes.
  • Level di atas 40 tergolong sangat gemuk dan berisiko terhadap segala macam penyakit.

Sebagai contoh, berat badan Anda 52 kg dan tinggi 165 cm. Maka BMI Anda adalah 52: (1,65x 1.65) = 19, 25.

Lain BMI, lain pula rumus Brosca. Rumus Brosca lebih disukai karena cara perhitungan untuk berat badan ideal antara wanita dan pria berbeda. Sehingga hasilnya dirasakan lebih relevan.

  • Rumus yang digunakan untuk pria:
    tinggi badan (cm) – 100) – ((tinggi badan (cm) – 100) x 10%) = Berat badan ideal (kg)
  • Rumus yang digunakan untuk wanita:
    tinggi badan (cm) – 100) – ((tinggi badan (cm) – 100) x 15%) = Berat badan ideal (kg)

Faktor Penyebab Berat Badan Berlebihan

Berdasarkan data yang diterbitkan oleh Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 dan 2010, terkuak fakta bahwa  Indonesia termasuk salah satu dari 10 negara sebagai penyumbang obesitas di seluruh dunia. Sekitar 40% dari jumlah penduduk Indonesia mengalami berat badan badan berlebih atau kegemukan.

Selain karena asupan makanan yang masuk tidak seimbang dengan energi yang dikeluarkan, banyak faktor pendorong lain yang dapat membuat orang jadi gemuk. Untuk lebih jelasnya, berikut faktor-faktor yang dimaksud tersebut:

1. Keturunan/Genetik

Tak dapat dipungkiri, genetik atau keturunan turut mempengaruhi bobot tubuh seseorang. Namun memang para ahli sepakat bahwa gen bukan penyebab terbesar seseorang menjadi gemuk. Ini hanyalah pemicu kecil, hanya saja mereka yang mengalami kegemukan karena faktor gen biasanya mempunyai kapasitas lambung lebih besar. Sehingga membuat mereka cepat merasa lapar.

2. Usia

Pertambahan usia juga turut mempengaruhi berat badan seseorang. Semakin meningkat usia, kinerja metabolisme menjadi lebih lambat. Proses pencernaan pada usia lanjut juga seringkali mengalami masalah. Alhasil pengeluaran feses ikut tersendat dan timbunan ampas makanan terperangkap di dalam tubuh.

3. Penyakit

Lazimnya penyakit membuat bobot tubuh seseorang merosot. Akan tetapi, ada beberapa penyakit yang dapat menyebabkan terjadinya kenaikan berat badan tanpa disadari. Contohnya hipertiroid. Hipertiroid merupakan gangguan kesehatan yang berpusat pada kelenjar tiroid di sekitar leher. Apabila kelenjar tiroid bermasalah, hormon tiroid yang dihasilkan jadi tidak mencukupi. Tubuh yang kekurangan hormon tiroid akan mudah sekali lelah, lemah, dan gemuk.

4. Depresi

Depresi atau tekanan mental tak hanya “menelan” bobot tubuh Anda, tapi juga berdampak sebaliknya. Saat depresi tubuh melepas hormon kortisol dalam jumlah besar. Hormon inilah yang menjadi biang keladi meningkatnya nafsu makan. Maka, tak heran terkadang kita menjumpai orang-orang depresi makan dengan porsi lebih besar dari biasa.

5. Kurang Tidur

Idealnya tubuh membutuhkan 7-8 untuk tidur. Saat tidur, bukan berarti sistem kerja tubuh kita berhenti total. Justru saat tidurlah metabolisme bekerja lebih aktif. Sementara kurangnya waktu tidur bukan hanya menyebabkan proses metabolisme terhambat, tapi juga merangsang timbulnya rasa lapar.

6. Tidur Setelah Makan

Kendati tidur selama 7-8 jam setiap hari baik untuk menjaga berat badan tetap stabil, namun tidur yang dilakukan setelah makan malah berpotensi menggemukkan. Sebaiknya, beri jeda 2 jam terlebih dahulu sesudah makan jika selanjutnya Anda ingin tidur.

Bahaya Berat Badan Berlebihan Bagi Kesehatan

Obesitas bukan hanya menganggu penampilan saja, berbagai ancaman kesehatan turut menghantui mereka yang berbadan gemuk. Di antaranya seperti:

  1. Degenerasi otot
    Penumpukan lemak membuat badan seseorang menjadi berat. Sehingga untuk bergerak pun terasa sulit. Karena tubuh lebih banyak pasif, otot pun tidak berfungsi dengan baik sehingga lambat laun otot mengalami degenerasi atau melemah.
  2. Penyakit jantung dan hipertensi
    Penyakit mematikan ini lebih banyak mengintai orang-orang berbadan gemuk. Sebab, kadar lemak orang gemuk tentu lebih banyak dibandingkan yang kurus. Lemak jahat itulah yang kemudian menyumbat pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi tidak lancar.
  3. Arthiritis atau radang sendi
    Arthritis terjadi karena sendi tak mampu lagi menopang bobot tubuh. Karena tubuh tetap harus bergerak, kerja sendi pun menjadi berat. Akibatnya sendi meradang dan akan sakit sekali jika digerakkan. Bahkan lambat laun dapat menyebabkan kelumpuhan.
  4. Kemandulan
    Orang gemuk rawan terhadap ketidakstabilan hormon. Mentrusasi tidak teratur dan ejakulasi dini adalah masalah yang paling umum dialami oleh orang-orang dengan berat badan berlebih.
  5. Diabetes tipe-2
    Orang obesitas terancam mengalami kerusakan organ pankreas. Ketika kemampuan pankreas menurun, insulin yang dihasilkan pun semakin sedikit. Padahal insulin berperan besar mengubah glukosa menjadi energi.

Tips Menurunkan Berat Badan

Begitu besarnya resiko berat badan berlebih maka tak ada alasan untuk bertahan dalam kondisi gemuk. Banyak yang ragu melakukan diet karena tak kuasa menahan lapar. Padahal, ada banyak cara menurunkan berat badan tanpa membuat tubuh tersiksa karena kelaparan. Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan:

  1. Rampingkan porsi makan Anda
    Makanlah beberapa kali dalam sehari namun dalam porsi kecil. Hal tersebut membantu organ pencernaan mengurai nutrisi lebih cepat dibandingkan makan dalam porsi besar sekaligus.
  2. Kurangi karbo, perbanyak protein
    Mengonsumsi karbohidrat memang mampu menimbulkan rasa kenyang. Namun karbohidrat pula pemicu obesitas nomor wahid. Sebagai gantinya, perbanyaklah asupan protein. Protein dapat menjaga kestabilan gula darah, menyehatkan otot, membuat Anda merasa kenyang lebih lama sehingga meredam keinginan makan terlalu sering.
  3. Cukup asupan air
    Tubuh membutuhkan asupan air putih minimal 2 liter setiap hari. Di luar air dari buah-buahan yang dikonsumsi. Air membantu memberikan rasa kenyang sekaligus membantu proses pencernaan berjalan lebih lancar. Sehingga ampas dan zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh dapat terbuang rutin setiap hari.
  4. Bergeraklah lebih aktif
    Semakin banyak bergerak, tubuh membakar kalori lebih banyak. Takkan ada timbunan lemak di tubuh apabila kalori yang masuk terus dibakar menjadi energi. Selain fitness, aktivitas sehari-hari yang berpotensi membuat berat badan lekas turun antara lain naik turun tangga, mengepel, jalan kaki dan menggendong anak.

Demikian informasi mengenai cara menurunkan berat badan. Harus diingat, dalam upaya menurunkan berat badan haruslah diiringi dengan tekad dan kesungguhan agar hasilnya sesuai harapan. Semoga bermanfaat.