Kanker serviks adalah sel kanker yang tumbuh dan berkembang pada leher rahim. Pada umumnya kanker serviks tahap awal tidak menunjukkan gejalanya. Gejalanya akan mulai terlihat ketika sel kanker sudah menyebar. Sel – sel yang berkembang tidak normal tersebut bisa mengakibatkan tumor pada serviks. Tumor yang tidak terendali atau ganas inilah yang kemudian menjadi penyebab kanker serviks. Dalam beberapa kasus, kanker serviks dikaitkan dengan infeksi menular seksual.
Fungsi Serviks bagi Wanita
Serviks sendiri jika diartikan adalah bagian bawah rahim yang terhubung dengan vagina atau bisa juga disebut sebagai leher rahim. Fungsi dari serviks sendiri adalah untuk memproduksi lendir atau mukus. Lendir inilah yang berperan dalam penyaluran sperma dari vagina menuju rahim ketika sedang berhubungan seksual. Serviks atau leher rahim juga akan menutup ketika wanita dalam keadaan hamil, tujuannya adalah menjaga janin tetap di rahim, kemudian melebar seiring tumbuhnya anak serta membuka ketika proses bersalin.
Kanker Payudara – Pengertian, Penyebab, Gejala dan Cara Mengobatinya
Kanker serviks juga sering disebutkan sebagai kanker leher rahim dan tergolong salah satu penyakit yang menyerang wanita di Indonesia. Data yang dimilki Kementerian Kesehatan tahun 2013 menunjukkan bahwa kanker serviks menempati urutan pertama.
Tanda-tanda dan Gejala Kanker Serviks
Seperti yang dikatakan diatas tadi bahwa kanker serviks tahap awal tidak menunjukkan gejala. Karena kanker hanya akan terlihat gejalanya ketika tumor sudah terbentuk. Tumor inilah yang kemudaian mendorong organ sekitar dan mengganggu sel sehat. Tetapi untuk mewaspadainya, maka perlu sekali mengetahui tanda – tanda dan gejala apa yang ditimbulkan oleh kanker serviks. Berikut ini adalah gelaja kanker serviks yang sudah teridentifikasi.
1. Pendarahan Tidak Normal
Pendarahan mungkin normal ketika wanita haid, tetapi akan berbeda kasus dan penanganannya ketika pendarahan ini malah terjadi secara tidak normal. Termasuk juga adalah pendarahan setelah melakukan hubungan seksual. Waspadai hal ini, karena bisa jadi hal ini adalah gejala kanker serviks. Meskipun ada kemungkinan hal ini disebabkan oleh yang lain, tetapi penting untuk segera melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan pada ahlinya.
2. Perubahan Cairan Vagina
Munculnya keputihan dan pendarahan adalah hal yang tidak normal. Artinya, keadaan demikian ini adalah salah satu gejala awal dari kanker serviks yang tetap harus diwaspadai. Karena ketika mengalami keputihan dengan cairan vagina berwarna cokelat, pucat, encer, berbau tidak sedap ataupun bercampur dengan darah, terlebih lagi jika terjadi terus menerus dan berulang. Hal seperti ini bisa menjadi salah satu gejala yang ditimbulkan oleh kanker serviks.
3. Nyeri di Bagian Perut Bawah Atau Leher Rahim
Gejala yang ditimbulkan oleh kanker serviks juga bisa berupa timbulnya rasa nyeri pada bagian bawah perut atau area sekitar pinggul. Rasa nyeri saat berhubungan seksual, hal demikian juga patut diwaspadai sebagai gejala awal kanker serviks.
4. Positif Terinfeksi Human Papillomavirus
Pada kasus umumnya, kanker serviks disebabkan oleh serangan virus human pappilomavirus atau HPV yang bisa ditularkan melalui hubungan seksual. Sebagian virus HPV ini bisa memicu terjadinya kutil pada alat kelamin, hingga menyebabkan kanker serviks.
Gejala kanker serviks bisa diidentifikasi sesuai dengan jenis stadiumnya. Tahap atau stadium ini digunakan untuk menjelaskan sejauh mana tingkat penyebaran. Gejala – gejalanya antara lain adalah nyeri dalam rongga panggul atau punggung, sulit buang air kecil, pembengkakan pada salah satu atau kedua kaki, dan mudahnya merasa lelah. Gejala lain yang juga sering dialami penderita adalah sakit pada tulang, darah pada urine, perubahan kebiasaan dalam buang air kecil, hilang nafsu makan, hingga penurunan berat badan.
Penyebab Kanker Serviks
Hampir seluruh kasus kanker serviks itu disebabkan oleh virus HPV. Jenis virus HPV (human papillomavisrus) sejauh ini hanya diketahui sekitar 13 jenis virus yang menyebabkan kanker serviks. Proses penularannya sendiri adalah melalui hubungan seksual. Karena dalam tubuh seorang wanita, virus ini menghasilkan dua jenis protein yakni E6 dan E7. Protein ini tergolong berbahaya karena bisa menonaktifkan gen – gen tertentu dalam tubuh wanita yang berperan menghentikan pertumbuhan tumor.
Walaupun beberapa jenis virus HPV tidak menyebabkan gejala sama sekali, tetapi sebagian diantaranya menyebabkan kutil pada kelamin dan sebagian lainnya menjadi penyebab kanker serviks. Yang bisa mendiagnosa virus HPV tersebut seberapa bahayanya adalah dokter. Dua turunan diantara virus HPV (HPV 16 dan 18) berperan besar dalam perkembangan kanker serviks. Jenis infeksi yang ditimbulkan tidak menyebabkan gejala apapun, sehingga tidak sedikit wanita yang belum menyadari jikalau mereka memiliki infeksi.
Hipertensi – Pengertian, Gejala, Penyebab, Cara Mencegah dan Mengobatinya
Tes pap smear adalah metode tes yang bisa menemukan jenis virus HPV, sehingga dokter atau pendiagnosa bisa melakukan pencegahan kanker serviks. Tes ini memiliki kemampuan untuk mendeteksi perbedaan pada sel rahim sebelum tumbuh menjadi kanker. Penanganan dini akan melindungi dari kanker serviks yang mungkin menyerang.
Faktor Risiko Terserang Kanker Serviks
Walaupun banyak kasus kanker serviks disebabkan oleh virus HPV, namun ternyata beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena kanker serviks. Meskipun tidak memiliki riwayat terinfeksi HPV sekalipun, tetap harus waspada terhadap peningkatan risiko terkena kanker serviks ini.
- Infeksi HPV langsung
Karena penyebab utama dan kebanyakan kanker serviks adalah HPV, maka virus ini tentulah bisa meningkatkan risiko kanker serviks. Berhubungan seksual dengan gonta ganti pasangan juga akan berisiko mengidap kanker serviks. Wanita yang tidak pernah mendapatkan vaksin HPV tentunya lebih rentan dibandingkan dengan yang pernah mendapatkan vaksin. - Merokok
Kandungan zat kimia dalam tembakau memang banyak yang beracun serta tidak baik untuk tubuh. Oleh karena itu, wanita perokok memiliki risiko mengidap kanker serviks nantinya. resikonyapun dua kali lebih besar dari wanita bukan perokok. - Infeksi klamidia
Wanita yang juga memiliki risiko terkena kanker serviks adalah mereka yang teridentifikasi infeksi dari salah satu penyakit menular seksual seperti klamidia. - Kurang konsumsi buah dan sayur
- Obesitas
- Penggunan pil KB jangka panjang
- Faktor keturunan
Keturunan juga menjadi salah satu faktor yang meningkatkan apakah seorang wanita memiliki resiko tinggi terkena kanker serviks. Biasanya diturunkan secara genetik dari keturunan - Usia
Semakin tua usia seseorang, maka resiko terkena kanker serviks juga kian meningkat.
Cara Mencegah Kanker Serviks
Sebelum menderita kanker serviks, ada baiknya apabila melakukan tindak pencegahan terlebih dahulu. Semuanya dimulai dengan merubah pola hidup terlebih dahulu. Berikut ini adalah cara mencegah kanker serviks.
- Berbicara dengan keluarga
Cobalah untuk lebih terbuka terhadap keluarga atau sahabat. Juga bisa dilakukan dengan bertanya langsung pada ahlinya. - Melakukan tes pap smear
Kalau bisa dilakukan secara berkala untuk mencegah kemungkinan munculnya tumor yang akhirnya akan menjadi sel kanker. - Lakukan pola hidup sehat
Menjaga pola makan seimbang sehingga risikonya semakin kecil untuk terkena kanker serviks. - Menggunakan vaksin HPV guna mencegah kanker serviks menyerang.
- Hindari berhubungan seksual bebas atau bergonta ganti pasangan.
Cara Mengobati Penyakit Kanker Serviks
Untuk menangani atau mengobati kanker serviks, tentunya langkah yang diperlukan di awal adalah dengan mendeteksi atau mengidentifikasi kanker serviks itu sendiri. Jika sudah positif terkena kanker maka ada 3 cara pengobatan, di antaranya:
- Operasi
Operasi dilakukan untuk mengangkat sel yang terinfeksi terlebih dahulu. Ada beberapa jenis operasi yang terkenal yakni radical trachelectrony, histerektomi dan pelvic extentrasion. - Radioterapi
Pada tahap ini, tubuh akan dipaparkan dengan radiasi. Jika kanker sudah masuk tahap lanjut, radioterapi dengan kemoterapi akan menjadi rekomendasi guna mengurangi pendarahan serta rasa sakit pasien. - Kemoterapi
Kemoterapi selalu dikombinasikan dengan radioterapi dalam menangani kanker serviks. Metode ini digunakan untuk mencegah pertumbuhan sel kanker.
Demikianlah ulasan mengenai penyakit kanker serviks. Semoga dengan adanya tulisan ini dapat menambah wawasan Anda mengenai kanker serviks. Karena mencegah lebih baik daripada mengobati.